Aku duduk
temenung sendiri
Menikmati secangkir
kopi tanpa gula
Di akhir bulan
nan mencekam
Aku menikmati
pancaran cahaya matahari
Sinarnya menyengatkan
kulit keriputku
Yang memantulkan
cahaya bayangan ku dan cangkir kopi
Perlahan cahaya
itu tenggelam dan menghilang
Aku terlarut
dalam suasana senja
Suasanan yang
menghembuskan barisan angin dari surga
Hingga aku mulai
terlelap dalam suasana
Dan ku mencari
kemana perginya bayangan yang mungkin di telan masa
Aku mulai
bingung mencari jejak bayangan
Bayangan yang awalnya terpancar jelas dimata
Kini hilang
dimakan sunyi dan masa
Hingga aku
mengerti bahwa tak ada yang abadi di dunia fana
KIPOENNURDIN
Kajhu, 26 November
2012