Jumat, 17 Oktober 2014

SENJA DISEBUAH DESA

Senja telah hilang ditelan malam
Tak  terlihat pancaran warna keemasan
Pantulan cahaya langit pada bibir pintai

Riuh gemuruh debur ombak tak terdengar
Hanya kicauan burung yang menjemput malam
Dalam kemelut wajah bocah desa

Tersudut dalam lingkaran keheningan
Dimana anak-anak bergegas menuju meunasah
Tepat saat azan berkumandang dengan syahdunya

Senja tetaplah senja dengan keindahan yang berbeda
Harmonisasi antara kehidupan serta persekutuan ruang dan waktu
Bahkan kelak, sampai dunia telah menjelma menjadi surga



Langgien, Pidie Jaya 12 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar