Jumat, 08 Maret 2013

SURAT UNUK SENAYAN


Malam semakin larut
Langit yang indah berwarna muram
Tak ada bintang yang bersinar
Dan tak ada bulan yang benderang

Ingin ku cumbu malam yang kusam
Ku lampiaskan semua kesal
Malam ku hanyalah malam kelam
Yang ditemani sedikit cahaya bohlam

Dari sudut yang tak benderang
Ku ambilkan selembar kertas buram
Kupenuhi dengan coretan
Semua isinya kepada sang penguasa ku tujukan

Surat ku tak bersalam
Hanya ada beberapa bait coretan
Sesekali kumaki sang setan
Yang terus membuat negeriku redup tak benderang

Dari ujung sumatera ku tuliskan
Ku tunjukan kepada mereka yang di senayan
Kuceritakan, disini masih banyak persoalan yang perlu diperhatiakan
Dan bukan hanya diperhatikan, tapi juga diselesaikan

Aku diujung sumatera kau di senayan
Aku yang menghadapi persoalan
Kau yang membuat undang-undang
Padahal kau tak pernah merasakan

Aku dalam derita
Kau dalam canda tawa
Aku yang menjerit kesakitan
Kau seolah menjadi pahlawan

Diatas kertas buram kutuliskan
Ku bersumpah atas jiwa dan raga
Akan ku perang semua mafia
Tanpa terkecuali mafia kenegaraan

Wahai kau yang di senayan
Akan gapai kau dengan jutaan rakyat tak berpahlawan
Akan ku bawa semua amarah dan dendam
Hingga kau tau apa yang kami rasakan

Ia, kita akan bertukaran tempat
Kau kukirim kepelosok
Aku yang akan duduk di pusat
Agar kau tau negeri ini dalam kebobrokan

KIPOENNURDIN
Banda Aceh, 9 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar