Rinai hujan kala
senja
Peluh tanah
menyengat udara
Seribu tanya
menyekap di jiwa
Peluh tanah
hujan senja
Adakah yang
lebih dekat dengan kematian
Selain di bulan
yang kelam ini
Peluh tanah
hujan senja
Aroma kematian
semakin menyengat
Mendekat dari
balik hujan nan lebat
Peluh tanah
hujan senja
Satu persatu
beranjak
Berangkat
kembali, menghadap Illahi Rabbi
Banda Aceh,
Februari 2015
Di muat pada harian Serambi Indonesia Edisi 1 Maret 2015
Di muat pada harian Serambi Indonesia Edisi 1 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar