Selasa, 14 April 2015

AYAT AYAT RINDU

Jauh ketika gelap masih menyelimuti
Malam sebentar lagi beranjak pergi
Aku masih disini dengan rindu ini

Di muka sang fajar
Angin menghembuskan ayat ayat
Aroma pagi semakin terasa
Aku masih bertasbih pada kerinduan

Jauh sebelum mentari menyapa
Aku masih berbaring tanpa terpejam
Diselimuti ayat ayat rindu

Hanya pada keheningan malam
Di muka sang fajar
Ku tulis rindu yang semakin membeku

Kata kataku seperti tak berarti
Sebab rindu tak berhenti
Andai ku tau pasti
Kapan rindu dapat ku bagi


Banda aceh, 14 April 2015

HUJAN DAN RINDU TENGAH HARI

Pernah aku merindu di tengah hari
Sembari rinai hujan menghiasi kaki langit
Kata kata yang telah luber tak mampu mewakili
Sebab rindu tertanam di dasar hati

Rindu seperti abadi
Rinduku lebih banyak dari rintik hujan siang ini
Rindu seperti pertanyaan pertanyan
Yang tak pernah ku dapat jawaban

Bagaimana aku harus membunuh rindu
Sedang hujan masih belum berhenti
Ia seperti petir menyambar jiwaku
Tanah basah adalah hatiku

Rindu ku
Rindu yang tau kapan akan berhenti
Seperti hujan di siang ini

Tak ada isyarat untuk berhenti

Banda Aceh, April 2015

BUNGA DI UJUNG SENJA

Bunga di ujung senja
Kau mekar saat yang lain mulai layu
Harummu semerbak rindu
Harapan baru sebelum malam datang

Bunga di ujung senja
Senyummu isyarat         
Harapan tak boleh mati
Mesti terjatuh berulang kali

Bunga di ujung senja
Tangkaimu tak berduri
Namun aku tak berani menyentuhmu
Sebab aku takut kau seperti putri malu
Yang layu saat ku sentuh

Bunga di ujung senja
Warnamu begitu cerah
Kelopakmu merekah
Memberi senyum menjelang malam

Bunga di ujung senja
Tetaplah disini
Di penghujung hari
Sampai langitku menjelma malam

Andai bunga
Andai senja
Andai malam sekalipun tiba
Kau, separuh dari hidup ku


Banda aceh, 2 April 2015

MASIH DARI SUDUT INI

Disini, di tempat paling sudut ini
Bahkan tak ada sudut yang lebih sudut dari ini
Ku temukan kau mekar

Senyum pertamamu
Sangat lugu
Tapi selalu kurindu

Ku sapa kau
Sebelum matahari benar benar tenggelam
Dibawah langit sore
Semua menjadi saksi

Dua pohon besar yang mengapit kita
Tiang tanpa bendera
Parkiran yang mulai lapang
Lalu lalang manusia
Keangkuhan kota
Keluguan pendatang
Kebisuan cemara
Semua seperti terdiam

Dari kejauhan
Sayup sayup nyanyian perjuangan ala mahasiswa
Terdengar nyaring seperti paduan suara
Bahkan senja itu aku tak sedang berorasi
Hanya ada ribuan pendatang yang sedang belajar orasi

Bunga mekar di sudut kampus
Aku mengagummu
Aku merindumu masih dari sudut ini
Ilusi ku bersamamu
Semangat yang tak pernah padam
Walau aku harus mati dalam kerumunan orasi
Sebab aku disini sedang menantang negeri



Banda aceh, 2 April 2015