Senin, 01 Juli 2013

SAKSI LEMBAH PERANG


Perang telah lama usai
Gencatan sejata telah terjadi
Gelombang pun telah datang
Untuk menyucikan

Tapi udara masih mencekam
Merdeka masih dalam lingkaran
Jerit rasa lapar masih terdengar
Bahkan kita rasakan

Apa yang terjadi
Sungguh malang sang nasib
Berjemur diterik matahari
Menggigil saat malam menghembuskan angin

KIPOENNURDIN
Banda Aceh, 1 Juli 2013

BERSAMA SANG MALAM


Dalam malam buta ku berjalan
Tak ada mata
Tak ada cahaya
Hanya mengikuti rasa

Malam semakin buta
Sunyi, sepi melanda
Semua terlelap dalam asa
Bermandi air mata

Malam saksi buta
Ketika bayi kehausan
Merindu tetek ibunya
Melepas dahaga jiwa

Namun malam tetap malam
Gelap gulita seluruh alam
Melawan rasa dan kebutaan
Hingga berteman keheningan

KIPOENNURDIN
Beureunuen, 29 Juni 2013


MENANTANG MATAHARI


Berdiri disini
Menantang matahari
Yang panas menusuk sanubari

Bocah menangis
Memecahkan lautan emosi
Hingga jiwa bergejolak

Bocah meratap sedih
Menatap wajah bapaknya
Terbaring tak bernyawa di ladang perang

Bocah berteriak
Menangis, meringis
Memaki setiap udara yang dihirupnya

KIPOENNURDIN
Beureunuen, 26 Juni 2013

ANTARA MIMPI DAN CITA


kita masih disini
berpacu dengan waktu
melawan deras arus hidup

kerlap kerlip lampu kota
bukan hiburan
tapi impian

kita masih disini
bergelut dengan mimpi
menghabiskan lembar kertas

menuliskan satu persatu
impian dan cita-cita
sampai waktunya tiba

kita masih disini
menghirup udara gersang
kota tua

lalu satu persatu
beranjak pergi
membawa mimpi

KIPOENNURDIN
Banda Aceh, 22 Juni 2013

SAJAK TANAH RANTAU


perantauna dan cita-cita
sungguh tak dapat dipisahkan
jauh dari orang tersayang
terkasih dan
tercinta

siapa yang hendak peduli
jika diperantauan
terseret arus kehidupan
cukup deras
melawati lembah nan terjal

terombang-ambing
terantuk tebing-tebing
melahirkan amarah
resah dan juga
gundah

ini untuk sebuah cita-cita
bukan untuk selembar kertas
dan bukan pula
untuk mengenakan toga
apalagi untuk akhiran di sebuah nama

perantauan memang kejam
lebih kejam dari ibu tiri
bahkan dari sebuah rezim
atau dari pembantaian
dan pembunuhan

KIPOENNURDIN
Banda Aceh, 22 Juni 2013