Sedang negeri masih berduka
Setiap jengkal lorong masih mencekam
Peluru masih menyarang dan tak bertuan
Kemana arah negeri kita tuan
Mereka yang turun kejalan
Dihujani pukulan
Padahal sekedar menyuarakan pikiran
Dengarlah tuan
Letusan mesiu masih nyaring berdengung bukan
Lihatlah damai kita tuan
Mulai rapuh dalam persekutuan waktu
Negeri ini sudah cukup berduka tuan
Lautan darah telah tersapu gelombang
Hembusan angin damai tertiup bersamanya
Lalu kini mulai beranjak dari kita tuan
Berhentilah tuan
Tanah ini tak ingin lagi terpercik darah
Bermadailah tuan
Tanah ini sudah sangat renta untuk permusuhan
Banda Aceh, 06 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar